Ramadhan merupakan momentum menguatkan hubungan hablum minallah dan
hablum minnas. Tinggal hitungan jari, seluruh ummat Islam di dunia,
termasuk Indonesia akan menjalankan ibadah shaum sebulan penuh.
MUI menyeru empat hal yang dilakukan ummat Islam saat menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi virus corona saat ini. Keempat hal itu adalah sebagai berikut:
1.Meningkatkan keimanan, mengajak umat Islam untuk menjadikan Ramadhan tahun ini sebagai momentum muhasabah meningkatkan keimanan, ketaqwaan, keikhlasan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT (taqarrub ila Allah), serta secara khusyu’ berzikir, bermunajat, memperbanyak membaca Alquran dan berdoa kepada Allah Azza wa Jalla agar pendemik Covid-19 dan wabah lainnya segera diangkat dan dihilangkan dari negara tercinta Indonesia.
1.Meningkatkan keimanan, mengajak umat Islam untuk menjadikan Ramadhan tahun ini sebagai momentum muhasabah meningkatkan keimanan, ketaqwaan, keikhlasan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT (taqarrub ila Allah), serta secara khusyu’ berzikir, bermunajat, memperbanyak membaca Alquran dan berdoa kepada Allah Azza wa Jalla agar pendemik Covid-19 dan wabah lainnya segera diangkat dan dihilangkan dari negara tercinta Indonesia.
kepada masyarakat yang berada di kawasan terdampak, untuk bersama
membangun kebiasaan baru dalam beribadah menyesuaikan dengan kondisi
pandemik dengan: menjadikan rumah sebagai pusat kegiatan ibadah, ibadah
mahdlah dan ghair mahdlah. Kebiasaan ibadah di masjid dan mushalla saat
tarawih, tilawah, digeser syiar itu di kediaman masing. "Kita terangi
rumah kita dengan ibadah dan tilawah,"
Tarawih di Rumah bersama keluarga inti. Menurutnya, ada dua manfaat
Ibadah di Rumah. Pertama mencegah penyebaran penyakit, kedua memperkuat
hubungan kekerabatan, ketiga perubahan kebiasaan ini tidak mengurangi
satu senti pun ketaatan kita kepada Allah SWT.
Ini adalah tuntunan yang diajarkan dalam Islam. Menjaga agama dan
menjaga jiwa adalah dua komponen utama dalam Maqashid syariat, atau
tujuan pembangunan hukum Islam. Tidak dibenarkan melaksanakan ibadah
yang menimbulkan terancamnya jiwa.
Meski semua kegiatan ibadah digeser ke rumah masing-masing, masjid tetap
menjadi pusat penyiaran, penanda waktu, adzan, dan
pengumuman-pengumuman keagamaan. Muadzdzin dan Takmir masjid tetap
mengumandangkan adzan, pusat infromasi kegiatan keagamaan, pusat
informasi pencegahan dan penanggulangan covid-19.
MUI mengajak umat Islam menjaga imunitas dengan melakukan beberapa hal
di antaranya :
A. Berperilaku hidup bersih dan sehat. Puasa dan
qiyamulail bida mendatangkan manfaat terhadap kesehatan.
B. Makan makanan yang seimbang.Menyegerakan berbuka, dengan yang manis dan memperbanyak air putih, namun tetap tidak berlebihan. Dan mengakhirkan sahur, Tasahharu Fa Inna Fis Sahuuri Barakah.
C. Sahur bersama keluarga juga dapat mendatangkan Tasahharu Fa Inna Fis Sahuuri Barakah.
D.Memperbanyak Dzikir. Menurutnya, dzikir melahirkan ketenangan. Ketenangan adalah separuh obat untuk sembuh. Ibnu Sina, Ahli Kedokteran Muslim mengingatkan “Ketenangan adalah separuh obat, dan Kepanikan adalah separuh penyakit.
Dzikir juga melahirkan kedekatan dengan Allah “fadzkuruuni Adzkurkum... “
Dzikir mengantarkan pada kewaspadaan, kewaspadaan akan melahirkan kehati-hatian.
B. Makan makanan yang seimbang.Menyegerakan berbuka, dengan yang manis dan memperbanyak air putih, namun tetap tidak berlebihan. Dan mengakhirkan sahur, Tasahharu Fa Inna Fis Sahuuri Barakah.
C. Sahur bersama keluarga juga dapat mendatangkan Tasahharu Fa Inna Fis Sahuuri Barakah.
D.Memperbanyak Dzikir. Menurutnya, dzikir melahirkan ketenangan. Ketenangan adalah separuh obat untuk sembuh. Ibnu Sina, Ahli Kedokteran Muslim mengingatkan “Ketenangan adalah separuh obat, dan Kepanikan adalah separuh penyakit.
Dzikir juga melahirkan kedekatan dengan Allah “fadzkuruuni Adzkurkum... “
Dzikir mengantarkan pada kewaspadaan, kewaspadaan akan melahirkan kehati-hatian.
Seruan ketiga MUI mengajak umat Islam untuk menjaga keamanan diri dan orang lain, dengan cara melaksanakan Ibadah dengan Tetap mematuhi Protocol kesehatan sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Tetangga merasa tenang dan tenteram dengan kewaspadaan dan kehati-hatian kita. Mengimbau umat Islam untuk lebih meningatkan amal shalih, salah satunya dengan membantu fakir-miskin dan dhu’afa.
"Terutama di daerah sekitar ia tinggal, melalui penyaluran zakat, infak, dan shadaqah," katanya.
Seruan kempat MUI, mengajak umat berdoa dan mengaminkan doa. Karena tidak ada suatu peristiwa yang lepas dari kehendak Allah SWT. Kita terdiam dengan ikhlas dan sabar. Ud’uni astajib lakum.
MUI juga memberkan masukan untuk para pengelola media massa, khususnya TV dan radio, agar mempersiapkan berbagai acara siaran Ramadhan yang sejalan dengan nilai-nilai al-akhlaq al-karimah dan semangat gotong royong, saling membantu dan berlomba dalam kebaikan.
"Sehingga tercipta di tengah masyarakat religiusitas dan kebersamaan untuk menghadapi dampak terjadinya pendemik covid-19,"
Sumber :
Sekretaris Komisi Fatwa MUI HM Asrorun Niam Sholeh
REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA,Senin 20 Apr 2020 01:22 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar